Friday, April 28, 2006

Kaliurang

KALIURANG

 

Jika menyebut kata Kaliurang, pikiran ini akan segera dibawa menerawang ke suasana panorama pegunungan nan asri dan sejuk. Mamang tidak salah, karena itu memang identitas utama Kaliurang. Selain itu juga pasti tak lepas dari Yogyakarta, satu dari sangat sedikit kota di Indonesia yang eksotis, cukup modern, dengan masyarakatnya yang terpelajar, namun tetap tumbuh  identitas budaya lokal yang kental.

 

Kaliurang berjarak sekitar 20 km ke arah utara Yogya. Merupakan daerah pegunungan di kaki gunung Merapi yang masih aktif. Sepanjang jalan menuju ke Kaliurang bisa menjadi bagian dari wisata yang mengasyikkan. Begitu keluar dari kesemrawutan pusat kota Yogya, akan segera dihadar hamparan di kiri kanan jalan berbagai macam baliho perumahan yang rata-rata menawarkan eksotisitas Kaliurang sebagai tempat tinggal yang sejuk dan nyaman. Konon kabarnya perumahan-perumahan ini banyak diburu orang-orang berduit dari Jakarta maupun kota-kota lain di Indonesia. Mereka umumnya orang-orang yang membunyai ikatan psikologis dengan Yogya. Kebanyakan memang bukan orang Yogya asli, ikatan psikologisnya terutama karena mereka pernah sekolah atau kuliah di Yogya. Ketika mereka berkarir di luar Yogya, rasa keterikatan dengan Yogya tidak pernah hilang. Apalagi bila di kemudian hari ada anak-anaknya yang juga sekolah atau kuliah di Yogya, mereka berlomba-lomba berusaha memiliki rumah di Yogya. Alasan praktisnya bisa ditinggali anak-anak mereka selama sekolah di Yogya dan sekaligus tempat refreshing jika hari libur. Ujung-ujungnya tidak sedikit dari mereka setelah pensiun kembali ke Yogya dan menetap menghabiskan sisa hari tua. Jangan-jangan suatu saat nanti Yogya tidak cuma menyandang gelar kota pelajar dan kota budaya, tetapi tambah satu julukan lagi yaitu kota pensiunan.

 

Sebagai kota pelajar, Yogya memang memiliki begitu banyak dan beragam institusi pendidikan, baik negeri maupun swasta. Tentu saja yang menjadi lokomotifnya adalah UGM sebagai universitas tertua di Indonesia.

 

Perkembangan pesat Yogya ini tampaknya yang turut mendongkrak kaliurang menjadi tempat wisata yang semakin menarik. Penginapan-penginapan banyak bermunculan. Pola pengembangannya sepertinya tak jauh berbeda seperti kawasan Lembang Bandung, Baturaden Purwokerto maupun Batu Malang.

 

Sebenarnya nggak ada yang istimewa dari obyek wisatanya. Nilai lebihnya berangkali adalah keasrian dan kesan cukup bersih dan tertata sepanjang perjalanan. Dan juga beragam souvenir maupun makanan khas Jogja yang memang cukup murah. Penataan pada pedagang ini tampaknya cukup bagus. Sehingga tidak ada kekawatiran dari pengunjung merasa tertipu dan dimahalkan.

 

Juadah Tempe

Identitas khas Kaliurang yang cukup memorial adalah juadah-tempe nya. Seperti halnya di kawasan lembang terkenal dengan juadah bakar-nya, di Kaliurang juadah yang terbuat dari beras ketan dan santan kelapa dimakan dengan tempe bacem. Entah kenapa yang paling popoler adalah juadah-tempe mbah Carik. Walau sebenarnya rasanya sama saja. Makanan ini memang cukup nikmat dimakan di sejuknya udara kaliurang.

 

Stop Press

Di jalan menuju Kaliurang ada sebuah keunikan. Tepatnya di sebelah kiri jalan ada sebuah souvenir shop yang namanya Mirota Batik. Keunikannya bukan terletak pada barang-barang yang dipajang, tetapi adalah para pramuniaganya yang semuanya berpakaian tradisional khas Yogya, cukup unik dengan suasana show room yang ditaburi bau-bauan kembang mawar melati kenanga dan irisan daun pandan. Begitu memasuki pintu masuk, anda  akan disambut penjaga pintu seperti layaknya bell boy di hotel berbintang. Uniknya bell boy ini bukan jejaka tampan maupun gadis cantik yang ramah, tapi seorang nenek tua yang berpakaian jawa yang anggun namun cukup ringkas. Si nenek yang selalu tersenyum manis dengan ucapan khasnya “monggo” sambil mengacungkan jempol tangan kanan. Dan ketika ada tamu yang kesulitan memarkir maupun mengeluarkan mobil di halaman parkir, tidak segan-segan si nenek ini sambil mencicincingkan kain yang dipakainya tergopoh gopoh menuju ke tempat parkir dengan senjata andalannya sebuah peluit prit … prit … membantu mobil yang mau parkir maupun yang akan keluar ke jalan. Prit … prit … matur nuwun ... katanya ketika sekedar tips yang nggak seberapa diulurkan dari jendela mobil.

 

Catatan tertinggal, Andana, Klaten, 1 Mei 2003

2 Comments:

At 12:49 PM, Blogger gaviota-group said...

Hai,jika rekan2 semua kebetulan sedang berada di jogja dan pengen cari penginapan yg murah, aman, nyaman, dan bersih di kawasan wisata Kaliurang?
Disinilah tempatnya.
1. Penginapan Bayu Murti

2. Penginapan Gaviota.

ADapun fasilitasnya : tv 21", wellcome drink n snack, kmr mandi dalam, parkir luas, tempat aman dan nyaman.
Tarif Rp 40rb+tv (2 orang),
Tarif Rp 50rb family, dan
Tarif Rp 25rb-tv.
Berminat? Untuk info lebih lanjut silahkan
hubungi : Rosyid
085643644446,
 02744464446.
Email: techpyex@gmail.com Terima kasih.

 
At 4:57 PM, Blogger Unknown said...

wah penginapannya murah banget. fasilitas+harganya sama kayak penginapan mayoni http://penginapanmurahmayoni.com/
itu dekat museum merapi?

 

Post a Comment

<< Home