Thursday, August 24, 2006

Penting tidak penting, tidak penting

Jika anda mengeja per kata dari judul diatas, anda hanya akan menemukan deretan 2 kata yang tidak ada artinya, yaitu kata "penting" dan kata "tidak". Tetapi jika saya selipkan tanda petik diantaranya, barangkali anda akan lebih mudah menangkap makna dari kalimat tersebut : "penting" "tidak penting", "tidak penting".

Ok ? sudah tahu maksud kalimat saya ? Kalau belum juga, nggak apa-apa, itu tidak terlalu penting ... he he he.

Kalimat tersebut sebenarnya ingin mengatakan bahwa sesuatu aktifitas atau perkerjaan yang selama ini kita anggap sangat penting bisa jadi sebenarnya tidak terlalu penting. Sebaliknya sesuatu aktifitas atau pekerjaan yang selama ini kita remehkan bisa jadi sebenarnya sangat penting. Saya menemukan kalimat tersebut dari sebuah film yang sebenarnya tidak baru karena sudah dirilis pertengahan 2005 lalu, yaitu Sweet November ( www.sweetnovember.net ) yang dibintangi oleh Keanu Reeves dan Charlize Theron. Film ini cukup unik dan inspiratif. Dikisahkan Nelson Moss (Keanu Reeves) seorang eksekutif periklanan yang workaholic bertemu dengan Sara Deever (Charlize Theron) seorang yang begitu santai dan kelihatan lontang-lantung semau gue, belakangan ketahuan bahwa dia ini sebenarnya seorang pebisnis sukses yang menjalankan bisnisnya secara online di internet. Tapi itu semua ia tinggalkan untuk melakukan hal-hal berbeda yang ia sukai. Bagaimana jalan ceritanya pertemuan dua orang dari dua dunia yang bertolak belakang tersebut mampu mentransformasi keduanya ? Ho ho ho ... tidak afdol kalau anda tidak menontonnya sendiri.
(Eh ini bukan iklan film lho, karena saya sendiri bukan orang perfilman apalagi bekerja untuk Miramax !)

Sepertinya film ini menyindir kita yang selalu sibuk dengan urusan yang menurut kita sangat penting dan menganggap urusan orang lain yang kelihatannya cuma hura-hura sebagai sesuatu yang remeh. Barangkali kita harus mulai juga membuka pikiran dan hati kita (open mind) seperti Nelson Moss dengan meninggalkan semua kesibukan dan lantas meninggalkan itu semua dan malah melakukan hal-hal yang tadinya dianggap tidak penting, dan ternyata hal remeh-remeh yang tadinya dianggap tidak penting itu menjadi sesuatu yang sangat indah dan amat penting.

Saya tidak mendorong anda untuk kontra produktif lho ! Bukankah tidak ada jeleknya sekali-kali orang marketing berfikir ala anti-marketing, seorang karyawan berfikir manjadi seorang entrepreneur, atau seorang entrepreneur tidak melulu berfikir urusan bisnis semata, tetapi juga masalah-masalah sosial. Siapa tahu dengan meluaskan cakrawala pengetahuan seperti itu akan membuka wawasan berfikir kita. Tidak melulu pakai kacamata kuda, tapi mampu berfikir "out of the box" seperti Mr. Monk yang kadang bertingkah aneh dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan nyeleneh namun mampu memecahkan masalah-masalah kriminal yang pelik.

Anda tahu Mr. Monk ?
Mr. Monk adalah judul film juga (serial) yang diputar di Indosiar setiap Sabtu dinihari. Berbahagialah anda belum pernah nonton Mr. Monk, karena biasanya serial ini ditonton oleh orang-orang yang insomnia he he he ...
Atau anda bisa lihat previewnya di http://www.usanetwork.com/series/monk/

(Andana, Smg-24Agt2006)
Blog : andana.blogspot.com
Web : www.seribusatu.com

1 Comments:

At 3:46 PM, Blogger Nurul Wibawa Cahya Buana said...

inspiratif !!!

yup...out of the mind biasanya berhubungan dengan otak kanan. masalahnya, semenjak kecil, kita biasa dicekoki dengan berbagai hapalan yang menuntut kerja otak kiri. minim kreativitas. kreativitas = otak kanan. so, biasakan kita kerja pakai otak kanan.

 

Post a Comment

<< Home