Monday, October 09, 2006

[Parenting] Kalau Pipis Turun Dari Ranjang !

Teman-teman masih ingat tulisan pendek saya yaitu "Adik Jangan Nakal Ya!", yang merupakan salah satu konsep dasar dari NLP (Neuro Linguistic Programming) ?

Konsep tersebut intinya adalah dalam otak bawah sadar kita sebenarnya tidak mengenal kata "tidak" atau "jangan". Contoh gampangnya bila otak selalu menerima kalimat "jangan nakal", maka yang tertanam bukan konsep "jangan nakal" tetapi adalah konsep "nakal", karena kata jangan akan diabaikan oleh memory di otak kita.

Anak kami Tiara (usia 16 bulan) beberapa minggu lalu selalu pipis dimana saja dia mau. Kadang pipis waktu lagi digendong, di tempat tidur dan dimana saja. Isteri saya coba menerapkan konsep NLP ini untuk mencoba memberi pengertian dimana sebaiknya pipis yang baik.

Kami berusaha tidak memberi nasehat dengan kalimat :
"Jangan pipis di sembarang tempat!", atau kalimat :
"Jangan pipis di ranjang",
tetapi kalimat yang kami tanamkan ke si kecil adalah :
"Kalau pipis turun dari ranjang!"

Konsep ini kami coba terapkan kalau dia sedang tidur siang, karena biasanya dia tidur siang antara 1 sampai 2 jam saja, atau paling lama 3 jam. Dalam bayangan kami mestinya masih bisa nahan untuk tidak pipis sebelum turun dari ranjang. Kalau tidur malam biasanya memang tetap dipakaikan pempers, karena kami takut tidur malamnya menjadi terganggu.

Kami mulai mencoba setiap kali tidur siang tidak lagi mamakaikan pempers, tetapi masih dialasi dengan perlak. Sehari dua hari Tiara masih pipis di ranjang. Hari-hari selanjutnya terkadang masih pipis di ranjang, tetapi beberapa kali dia bangun kemudian turun dari ranjang sendiri dan baru pipis. Setiap kali berhasil turun dari ranjang dan pipis selalu kami berikan pujian :
"Adik ternyata cantik ya, kalau pipis turun dari ranjang!".
Mendengar pujian seperti itu dia selalu tersenyum cerah dan menjawab
"Iyah!".
Tetapi setiap kali dia masih pipis di ranjang, selalu kami bilang :
"Adik sayang, biasanya kalau pipis kan turun dari ranjang!"
(tetap dengan nada sayang, bukan marah). Biasanya Tiara akan nyengir seperti seakan-akan menyesal dan dari mulut kecilnya terdengar suara :
"Iyah!".

Dan sekarang, kurang lebih 3 minggu semenjak kami coba tanamkan konsep "kalau pipis turun dari ranjang", Tiara sudah tidak pernah pipis di ranjang lagi. Dia selalu turun dari ranjang baru pipis. Bahkan sekarang isteri saya begitu PD-nya tidak pernah lagi mengalasi dengan perlak kalau si kecil lagi tidur siang.

Ayahnya Tiara, Smg-9/10/06
Blog : andana.blogspot.com
Web : www.Seribusatu.Com, Direktori Indonesia terUpdate

Wednesday, October 04, 2006

[Parenting] Adik Jangan Nakal Ya !

Pernahkan anda perhatikan, suatu saat anda menasehati anak :

"Nang jangan manjat pagar ya .. entar kalau jatuh sakit lho !"
Apa yang terjadi, e ... malah pagar dipanjat.

"Jangan main air ya !"
Begitu anda lengah sedikit si kecil malah nyemplung ke ember.

Saya amati tetangga saya selalu ribut dengan anaknya,
"Kamu ini jadi anak mbok jangan nakal !"
Akibatnya bisa ditebak. Dari hari kehari si anak jadi bertambah nakal.

Kenapa ya ? Apa sih yang salah dengan cara kita mendidik dan menasehati ? Ada sebuah test kecil untuk mencoba menjawab masalah ini.

Saya minta ke anda :
Jangan pikirkan sepatu berwarna merah !
Sekarang apa yang ada di pikiran anda ?
Bukankah di pikiran anda justru tergambar sepatu berwarna merah ?

Konon kabarnya seperti itulah cara kerja pikiran manusia. Jika berkali-kali mendengar kata "jangan nakal", yang terpola di otak bukan konsep "tidak nakal" tetapi justru adalah konsep "nakal"

Mestinya memang kita memang harus hati hati memilih kata untuk menasehati anak. Barangkali dari pada memarahi anak dengan kata "jangan nakal", lebih baik dengan kalimat :
"Adik biasanya baik khan ! kasihan temannya sampai nangis begitu ! ayo adik minta maaf !"

Any comment ?

Andana, Smg-27/08/06
Blog : andana.blogspot.com
Web : www.Seribusatu.Com, Direktori Indonesia terUpdate